Kamis, 27 Juni 2013

Pantai Kayu Arum, Secantik Dosen Kampus Saya :D


                          
                                             View Pantai Kayu Arum Dari Atas Tebing

















     Dari puluhan pantai yang ada di Gunungkidul, yang semakin lama semakin bermunculan satu persatu seakan mereka ingin memperlihatkan pesona dan betapa cantiknya mereka kepada kita bahwa pantai di Gunungkidul ini tidak kalah dengan pantai-pantai yang ada di Bali maupun Lombok. Buktinya saat satu hari saya akan meninggalkan Yogyakarta untuk sementara ke Jakarta karena ada acara keluarga. Saat itupun hati saya berbisik ingin sekali mencari pantai yang belum banyak orang tau atau jarang orang mengunjunginnya lantas saya pun bergegas menghidupkan laptop dan mulai searching tentang pantai yang berada di Gunungkidul. Setelah bergelut hampir 2 jam di depan laptop saya menemukan satu nama pantai yang memang di media social masih jarang orang bercerita tentang pantai ini.

Pantai ini bernama Pantai Kayu Arum, Dari namanya saja sudah cantik bagaimana saya tidak ingin berkunjung ke pantai tersebut. Pantai Kayu Arum mengingatkan saya dengan salah satu dosen di kampus saya yang bernama Ibu Arum yang merupakan dosen favorit saya karna selain cantik dan baik terkadang dia memberikan nilai mata kuliah yang memuaskan bagi mahasiswanya *malah curhat hahaha. Oke saat itu saya pun bergegas mandi dan bersiap-siap untuk mencari keberadaan Pantai Kayu Arum yang dari media social belum jelas alamat lengkapnya. Yang tertera di media social alamat pantai ini berada di Desa Kanigoro Kec. Saptosari Gunungkidul. Belum jelasnya keberadaan pantai ini membuat saya semakin semangat untuk segera mecari keberadaan pantai satu ini yang membuat saya gregetan dan penasaran setiap detik, malah seperti pertama kali ingin bertemu  dengan gebetan Hahaha :D



     Pertama yang membuat saya berpikir dua kali sebelum berangkat yaitu bukan karna belum jelasnya keberadaan pantai ini atau tidak ada yang menemani akan tetapi baru saja naiknya harga BBM, maklum namanya juga mahasiswa kalau mengeluarkan uang itu harus berpikir ulang apalagi saya anak ekonomi harus penuh perhitungan cuuk hehehe. Oke lupakan masalah isi dompet karna rejeki pasti akan datang dengan sendirinya. Sekitar pukul 10.00 saya mulai meluncur ke arah Barat yaitu ke Jl.Wates *lohlohloh, santai cuma mau ngambil kamera aja kok hehe. Tanpa ada yang menemani satu teman pun saya beranikan diri mencari pantai ini karena teman saya yang biasanya menemani sedang sibuk dengan kegiatannya.  Sekitar pukul 10.35 saya tiba dikontrakan teman saya untuk mengambil kamera dan langsung dari Jl.Wates saya pun meluncur ke arah Jl.Wonosari melalui Ring Road Selatan, Baru sampai di perempatan Ring Road Jl. Parangteritis hujan mulai turun tiba” padahal tadi panas. Hujan merupakan sahabat bagi saya di perjalanan saat mencari pantai di Gunungkidul jadi hujan tidak mengurungkan niat saya untuk mencari pantai yang masih asri dan hijau ini. Hujan pun saya terabas hingga di Daerah Jl. Wonosari   hujan pun mulai berhenti. Dengan motor perang saya yang selalu menemani saya dalam keadaan suka maupun duka saya pacu dengan kencangnya menerabas kemacetan di Jl. Wonosari karna hari itu sudah mulai Liburan sekolah jadi banyak orang yang ingin liburan ke arah Gunungkidul. 

      Seperti dugaan saya akan tiba di kota Wonosari sekitar pukul 11.25, cukup cepat karna saya mengunakan sepeda motor coba naik kendaraan lain pasti bisa satu jam lebih. Langsung saja dari Kota Wonosari yang biasanya saya sebut dengan Bundaran Wonosari saya berbelok ke arah selatan menuju arah pantai baron hingga bertemu pertigaan yang mempunyai tanda jika lurus ke arah TPR Pantai Baron dan bila ke kanan arah Pantai Ngobaran dkk. Saya pun mengambil jalur yang mengarah ke Pantai Ngobaran bukan berarti saya ke pantai ngobarannya lho. Setelah mengikuti jalan kita akan bertemu jalur selatan (Jalur dari jalan Imogiri) atau pertigaan yg ke kanan mengarah ke Pantai Ngobaran tadi dan ke kiri mengarah ke Pantai Baron, karena saya binggung dengan daerah sekitar situ saya pun mulai bertanya dengan warga sekitar. Disiang yang panas itu saya mendapat pelajaran yaitu ketika kita bertanya kepada ibu" penjual warung atau ibu" yang sedang duduk" di depan rumah mereka menjawab tidak mengetahui pantai tersebut tapi jika ke kecamatan Saptosari katanya masih jauh.Tiba" ada ibu" lansia yang pulang sehabis mencari rumput untuk ternaknya  dan langsung saja saya bertanya kepadanya ternyata ibu itu lebih tau tentang keberadaan pantai tersebut mungkin dia sudah sering blusukan mencari rumput hingga ke pinggir" pantai seperti warga sekitar biasa lakukan berjalan hingga berkilo - kilometer hanya untuk mencari makan ternaknya. Setelah saya dapatkan info dari ibu pencari rumput tadi saya tidak langsung percaya saya pun mengarah ke timur menuju pantai baron melewati jalur selatan. Hingga ditengah jalan saya berhenti dan mulai bertanya kembali, waktu itu sepertinya saya salah tanya karna saya bertanya dengan anak" sekitar yang mungkin masih duduk di bangku SMP lantas mereka seperti mengetahui pantai tersebut akan tetapi info yang mereka berikan kurang lengkap. Saya terus menuju ke arah timur dan berhenti kembali setelah mengetahui ada warga sekitar yang mencari rumput dipinggir jalan dan saya mulai bertanya ternyata dia juga memberikan informasi sama seperti ibu" yang duduk" di depan rumah tadi. Saya pun lantas balik arah ke arah barat menuju desa kanigoro lagi melewati ibu" tadi dan terus mengarah ke selatan hingga saya meraskan frustasi dimana info yang mereka berikan itu tadi yang benar yang manaa woiii !! saya kembali bertanya kepada warga sekitar tenyata oh ternyata saya diberi informasi dari seorang bapak" paruh baya yang pulang dari mencari rumput dia berkata lebih baik mas nya kembali lagi ke arah jalan besar tadi terus ke arah timur hingga bertemu pertigaan besar menuju Pantai Parangrancuk nanti masnya parkir disitu saja terus tanya lagi sama warga sekitar, dalam hati saya berkata "Mencari keindahan memang harus penuh pengorbanan ciiin, sabaar sabaaar" *sambil ngelus-ngelus dada. 

View Pantai Kayu Arum dari arah Barat
Saya pun bergegas penuh emosi saya pacu kendaraan kembali lagi ke jalan raya jalur selatan dan mengarah ke timur ke pantai baron, hingga bertemu pertigaan sekitar 3km sebelum pantai baron yang dimana pertigaan itu kita ke kanan mengarah agak serong ke arah barat dimana jalan itu merupakan jalan menuju ke arah Pantai Parangracuk, disana ada sebuah kantor yang dinamakan Baron Technopark Project yang digunakan sebagai PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Terus menyusuri jalan sambil terpesona akan keindahan bukit" kapur yang hijau dan didepan mata pun sudah terlihat laut yang biru tidak kalah dengan langit waktu itu dengan dihiasi awan putih pokoknya keren haha, Hingga berhenti tepat didepat pintu masuk kantor tersebut saya sudah melihat rumah yang bertuliskan penitipan kendaraan. Saya pun memarkirkan kendaraan saya disitu dan lalu bertanya dengan tukang penjaga penitipan motor tersebut tentang keberadaan Pantai Kayu Arum, Ternyata dari tempat penitipan kendaraan dan menuju pantai itu kita harus kembali berjalan kearah sebelum kita sampai di penitipan motor kira" sekitar 100m dengan patokan setelah melewati sebuah kalen kecil atau selokan kecil kita berjalan kearah barat sekitar 3km melewati ladang pertanian warga seperti informasi bapak penjaga berikan dan jarak tempuh PP sekitar 3jam berjalan kaki. Langsung  secara otomatis saya membayangkan 3jam jalan kaki dibawah terik matahari melewati semak belukar dan tidak ada papan penunjuk sama sekali membuat harapan hilang sedikit demi sedikit *sambil menggunakan jaket, helm kembali dan menyalakan mesin motor T_T. 




Tapi dalam lubuk hati saya paling dalam tiba-tiba ada sebuah niatan besar yang timbul untuk tidak pantang menyerah disertai bisikan-bisikan kecil ditelinga yang membisikan saya harus menemukan pantai Kayu Arum tersebut, sia-sia donk jauh-jauh dari jogja cuma berhenti dijalan. Lantas sayapun akhirnya nekat dimulai dari mencopot jaket dan helm lalu mempersiapkan peralatan berupa air mineral, sebungkus rokok, tripod dan wajibnya kamera untuk mendokumentasikannya. Mulai dari patokan selokan kecil yang bapak penjaga tadi berikan berjalan ke arah barat lurus terus melewati ladang singkong milik warga sekitar ,menembus semak belukar dan teduhnya pepohonan jati. Sekitar 5 bukit yang berjajar saya lewati dan akhirnya patokan kedua yang diberikan bapak tadi saya temukan  yaitu melewati pohon kelapa dengan jalann yang  mentok menabrak bukit lalu saya belok ke kiri atau mengarah keselatan dimana mulai terdengar suara ombak yang menabrak karang dan hembusan angin yang semakin kencang. sedikit demi sedikit birunya air laut terlihat dari kejauhan diujung sana sepertinya jaraknya masih jauh akan tetapi keindahan alam disekitarnya membuat perjalanan tidak terasa melelahkan dengan hijaunya bukit" yang saling berbaris dikanan kiri dan melewati ladang" singkong warga dengan hembusan angin pantai. sekitar berjalan 500m kearah selatan akhirnya saya pun tiba didepan pantai dengan suara ombak yang menabrak karang dan kencangnya angin tapi belum keliatan pasir pantainya dan pintu masuknya mana nih padahal dibalik semak belukar dan pepohonan khas pantai ini udah Pantai Kayu Arum, masak ya bikin pintu masuk sendiri. Setelah sekitar 10 menit mondar mandir disekitar situ saya bertemu dengan seorang warga yang sedang turun dari bukit setelah mencari rumput lalu bertanya kepada bapaknya dan dengan tersenyum bapaknya memberi tahu jalan masuknya ternyata pintu masuknya berbentuk jalan setapak berlorong dari semak belukar dan pepohonan khas pinggir pantai.



Jalan menuju ke pantai
Laut mulai terlihat diujung sana :))
Setelah melewati jalan masuk pantai tersebut mata kita akan dimanjakan dengan pesona alam yang masih asri dan pasir pantai yang putih bersih dengan angin yang kencang dan deburan ombak yang ganas menabrak tebing karang. Pasir pantai yang bisa terbilang cukup luas membuat pantai ini bisa digunakan untuk bermain bola dan camping. Jika air laut sedang surut kita bisa melihat ikan - ikan hias air laut di bibir pantai. Tapi jika untuk berenang saya sarankan jangan karena ombak disana bisa terbilang ganas dengan banyaknya karang - karang tajam.
Pemandangan bukit saat perjalanan menuju pantai
Saran untuk kalian yang ingin mengunjungi pantai ini sebaiknya membawa makanan dan minuman sendiri karena disana sama sekali belum ada warga sekitar yang berjualan dan sarana air bersih seperti toilet belum ada. Pakailah sepatu atau alas kaki yang tertutup karena jika musim hujan perjalanan untuk menuju pantai ini bisa berubah menjadi lumpur bercampur bebatuan yang licin. Selamat menikmati :)

9 komentar:

  1. kayae trackingnya jauh bgt yo :D

    BalasHapus
  2. Haha mas alan toh, kalau dinikmatin gak juga kok mas :D

    BalasHapus
  3. salam kenal om andiiAIRA boleh tanya2 banyak ya om :)),,

    kira2 habis berpa jam om jalan kaki PP,,? apakah Patokan nya untuk jalan berangkat dan pulang nya jelas om??

    sama,,,pom bensin trakhir itu kalo mau ke sana baiknya ngisi di daerah mana ya om?
    maap om banyak nanya soalnya bukan aseli orang jogyaa,,:D terima kasih untuk infonya om,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga mas anonim :)
      Tracking PP kira" cuma 1jam, Patokannya seperti cerita diatas om.
      Kalau saya kan dari arah jogja SPBU terakhir yg selalu saya berhenti untuk mengisi itu di bundaran wonosari itu di isi full aja udah bisa bolak balik mas :D

      Hapus
    2. baikk om terima kasih informasinya om,,,ada rencana mau eksplorasi akhir desember taun ini gak omm? biar ada temen nya eksplorasinya om,,hihiihihi

      Hapus
    3. Baru ada rencana saja mau ke beberapa pantai" yg masih bersembunyi tapi cuaca belum bisa mendukung mas, nanti saya kabarin kalau mau menjeljah mas haha

      Hapus
  4. mas, mau tanya..
    kalau pas udah sampe jalur selatan ada patokannya ndak ya mas?
    saya mau coba kesana mas..
    hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sudah sampai jalur selatan langsung ke arah Pantai Parangracuk aja yg jd kantor Baron Technopark Project yang digunakan sebagai PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). nanti diparkirannya biasanya ada bpk tukang parkir yg ngasih tau jalannya mas.

      Hapus
  5. pantainya cantik, mudah-mudahan infrastruktur dari Pemerintah bisa merambah sampai di Pantai Kayu Arum dan bisa menjadi Pantai yang di Favoritkan. Amin

    BalasHapus